Perbedaan, Sikap Kita dan Kenisbian
Jumat, 02 September 2011 – 01:10 WIB
Inilah tempat yang jemaahnya tidak mempersoalkan mengapa ada yang dapat tempat sembahyang di dekat Ka'bah dan ada yang hanya dapat tempat di pinggir jalan atau di tangga atau bahkan harus sembahyang di atas pagar yang lebarnya hanya setapak. Inilah tempat yang orangnya hanya konsentrasi memikirkan bagaimana agar dirinya sendiri bisa diterima menghadap Tuhannya tanpa peduli apakah Tuhan juga menerima penghadapan yang lain.
Inilah tempat yang semua orangnya ingin mendapat tempat yang terdekat dengan Tuhan tanpa perlu melarang atau menyingkirkan atau membunuh orang lain yang juga menginginkan posisi yang terdekat dengan Tuhan. Inilah tempat sembahyang Muslim yang bersejud di aspal sama nikmatnya dengan bersujud di permadani tebal.
Inilah tempat yang orangnya tidak mempermasalahkan apakah tempat sembahyang bagi wanita harus disembunyikan di balik dinding atau di balik tabir. Ada yang sembahyang berkelompok sesama wanita dengan pembatas kain rendah tanpa menyalahkan wanita yang sembahyangnya tercampur dengan pria. Ada tempat sembahyang khusus laki-laki tanpa menganggap tidak sah beberapa laki-laki yang sembahyang di tengah-tengah jemaah wanita bahkan dengan posisi berdempetan dengan wanita di sebelahnya itu.
Inilah tempat yang membuat saya termenung lama mengapa jutaan manusia yang datang ke tempat ini tidak mempersoalkan aliran orang lain sebagaimana kalau mereka berada di tempat asal mereka. Mungkinkah karena begitu egoisnya mereka yang datang? Mungkinkah begitu individualistisnya mereka yang ke tanah haram" Mungkinkah muncul kesadaran bahwa pada akhirnya Tuhanlah yg memutuskan siapa yg berhak dekat denganNya dari mana pun alirannya?
INILAH tempat yang orangnya tidak saling menyalahkan. Inilah tempat yang orangnya tidak mempersoalkan Anda penganut Islam aliran yang mana. Inilah
BERITA TERKAIT