Perbedaan Swift Strong Hybrid dengan Ertiga Diesel Hybrid

jpnn.com, TANGERANG SELATAN - Turut berpartisipasi dalam tema utama Beyond Mobility - GIIAS 2018, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) tidak mau ketinggalan mengenalkan salah satu produk yang masuk dalam deretan kendaraan ramah lingkungan, yakni konsep All-new Suzuki Swift Strong Hybrid.

SIS menegaskan, teknologi yang diusung konsep All-new Suzuki Swift Strong Hybrid berbeda dari Suzuki Ertiga Diesel Hybrid yang pernah dikenalkan pada 2017 lalu.

Suzuki All-new Swift Strong Hybrid memiliki perpaduan dual jet engine dan Motor Generator Unit (MGU) yang mana teknologi tersebut tidak ada pada Ertiga Diesel Hybrid.

MGU yang disematkan pada All-new Swift Strong Hybrid menawarkan dua jenis mode yaitu mode Standard dan EV (Electric Vehicle) driving. Dengan adanya dua mode tersebut pengemudi dapat merasakan sensasi berkendara yang menyenagkan.

"Kedua mode tersebut memiliki masing-masing teknologi, di mana ketika mobil pada kecepatan di bawah 80 km/ jam atau kecepatan konstan MGU dapat membantu menghentikan mesin secara otomatis dan mengubahnya menjadi EV," kata Head of 4W Product Development & Accessories PT SIS Yulius Purwanto.

Namun, ujar dia, jika kecepatan dinaikkan atau pergantian gigi secara bertahap mesin akan bekerja dan MGU membantu kinerja mesin untuk menambah kecepatan. Sedangkan pada saat kecepatan berkurang, motor akan menghasilkan listrik yang digunakan untuk mengecas baterai (Li-thium).

All-new Swift Strong Hybrid konsep dibekali mesin bensin dualjet berkapasitas 1.200 cc yang menawarkan tenaga 67 Kw pada 6.000 rpm dan torsi 118 Nm pada 4.800 rpm. Sedangkan mesin listriknya memiliki tenaga 10 Kw dengan torsi 30 Nm.

Mobil ini memiliki daya baterai berkapasitas 446 kwh dengan tegangan 101, 4 volt untuk daya mesin motornya.