Perburuan Tiket Olimpiade 2020, Baru Eko Yuli Irawan yang Aman
Di sisi lain, Windy Cantika Aisah yang baru menginjak usia 17 tahun harus dipantau agar angkatannya tidak terlalu melesat.
Langkah itu untuk menjaga agar perkembangan lifter kelas 49 kg tersebut tidak instan sehingga masih bisa berkembang di masa depan.
''Rata-rata yang harus ditingkatkan adalah kepercayaan diri mereka ketika bertanding. Kami punya tim psikologi yang bisa membantu untuk mengatasi itu,'' ucap Dirdja.
Lifter kelas +87 kg Nurul Akmal mengakui beban yang dipikulnya. Untuk kelas baru ini total angkatan terbaiknya baru 260 kg. Dia menempati peringkat 16.
Sangat jauh jika dibandingkan dengan Tatiana Kashirina, si penguasa kelas +87 kg, yang total angkatannya mencapai 331 kg. Dia punya target sendiri untuk mengatrol posisi.
''Soal berapa (targetnya) rahasia. Nanti lawan bisa tahu,'' ucap Nurul. (feb/na)
Tim nasional angkat besi Indonesia hanya memiliki waktu dua bulan untuk mempersiapkan diri terjun di Kejuaraan Dunia 2019 di Pattaya, Thailand, September mendatang.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kejurnas Angkat Besi Junior Pupuk Indonesia 2024 Diikuti Atlet Aceh hingga Papua Pegunungan
- Pupuk Indonesia Berkontribusi pada Olahraga Angkat Besi, Hasilkan Medali Emas Olimpiade
- Peraih Medali Emas Olimpiade Paris Rizki Juniansyah Punya 3 Menu Makanan Favorit, Apa Saja?
- Olimpiade Paris 2024: Mengintip Peluang Medali Pejuang Terakhir Indonesia, Nurul Akmal
- Pupuk Indonesia Grup Bangga Bisa Berkontribusi dalam Pembinaan & Pengembangan Atlet Angkat Besi
- Olimpiade Paris 2024, Rosan: Terima Kasih Rizki Juniansyah atas Semangat dan Dedikasi