Percantik Kapal Selam di Dalam Kota
jpnn.com - GUBENG - Salah satu ikon wisata kota, Monumen Kapal Selam (Monkasel), dibenahi. Pembenahan tersebut berupa penambalan bagian atas kapal tersebut. Bukan hanya di atas, bagian bawahnya juga ditambal.
Tiga orang menambal bagian atas. Empat petugas lainnya menambal lambung bawah. Selain menambal, mereka mengecat bagian kapal yang sudah pudar. Warna catnya tidak diganti. Sisi atas tetap hijau, sedangkan yang bawah dicat hitam.
Nina Puspasari, sekretaris Monkasel, mengatakan bahwa perbaikan itu dilakukan rutin setiap dua tahun sekali. Kapal rusak karena cuaca. "Panas dan hujan membuat besi di lambung kapal bolong-bolong dan cat memudar," jelasnya.
Usia kapal yang sudah tua, ucap Nina, turut mempercepat kerusakan kapal. Kapal selam Pasoepati itu dibuat Rusia pada 1952. Sepuluh tahun sejak dibuat, kapal tersebut digunakan Rusia. Baru pada 1962 kapal itu berganti kepemilikan setelah dibeli TNI-AL.
Petugas tidak boleh sembarangan menambal. Perlu kehati-hatian dan pelan-pelan untuk menjaga fisik kapal. ''Jika terlalu keras menambal, efeknya lapisan besi kapal bisa berlubang,'' kata Nina. (aph/ai/mas)
GUBENG - Salah satu ikon wisata kota, Monumen Kapal Selam (Monkasel), dibenahi. Pembenahan tersebut berupa penambalan bagian atas kapal tersebut.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani
- Romadhan Jadi Tersangka Kecelakaan Speedboat di Sungai Musi, Sebuah Fakta Terungkap
- 1.260 Guru di Kota Bengkulu Terima Tunjangan Profesi Triwulan III-2024
- Polres Dumai Menggerebek Gudang Pupuk Ilegal di Bukit Kapur, Lihat!