Percaya Dokter

Oleh: Dahlan Iskan

Percaya Dokter
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

Pun lembaga bisnis. Sangat percaya pada riset pasar –meski memang lebih percaya pada riset yang dilakukan secara in house.

Secara umum Ipsos termasuk lembaga riset yang sangat dipercaya pasar. Ia tidak hanya riset indeks kepercayaan. Juga riset pasar untuk keperluan bisnis.

Umur Ipsos sudah 47 tahun. Sangat berpengalaman di bidang jajak pendapat. Sudah pula menjadi perusahaan publik –IPO di pasar modal. Ipsos punya kantor di 88 negara –termasuk di Jakarta dengan total karyawan 16.000 orang.

Hasil riset itu umumnya seirama dengan yang ada di pikiran saya. Berkali-kali saya menulis bahwa profesi dokter memang paling tinggi dalam kadar ketaatan pada kode etik. Pengawasan terhadap pelaksanaan kode etiknya juga yang paling keras.

Yang saya kaget adalah tingkat kepercayaan kepada hakim dan pengacara. Jauh lebih tinggi dari yang saya perkirakan. Berarti saya harus mengubah persepsi saya pada dua profesi itu.

Bahwa tingkat kepercayaan pada wartawan juga begitu rendah, saya ok dan tidak ok. Saya ok karena hasil riset di Indonesia juga begitu: tingkat kepercayaan pada media mainstream tinggal 48 persen. Tapi kenapa tidak ok? Karena, duille, kok begitu rendahnya. Agak emosi.

Melihat begitu rendahnya kepercayaan itu, muncul pertanyaan berikutnya: apakah masih bisa diperbaiki. Atau, sekalian, biar saja terus merosot. Sampai hancur lebur. Lalu dibangun lagi dari nol. Seperti yang dimaksud dalam teori tipping point.

Sebenarnya lebih menarik kalau hasil riset ini dialami per negara. Lalu dibandingkan antara negara maju dan belum maju. Memang Ipsos memberi penjelasan lebih rinci tapi tidak rinci sekali. Ini kan paparan hasil yang versi gratis.

Mungkin terkait dengan Covid-19: doktrin agama pun kalah dengan doktrin ilmu. Ibadah haji sampai dibatalkan. Salat harus berjarak –padahal, menurut ajaran...

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News