Percaya Mitos Gerilyawan Sulu Kebal dan Bisa Menghilang
Rabu, 20 Maret 2013 – 06:50 WIB
Ilmu itulah yang juga membuat pria Sulu sangat pemberani. "Pedang pun kebal. Peluru tak bisa tembus. Pada 1985, pernah itu lanun (perampok) menyerang. Jumlahnya ratusan, yang mati kena tembak 25 saja," ujarnya.
Dalam berbagai kesempatan sidang media (jumpa pers), Kepala Polisi Sabah Datuk Hamza Thaib sudah membantah mitos tersebut. Dia bahkan menunjukkan foto-foto seragam gerilyawan yang ditemukan. Hamza juga membantah mereka telah memakai ilmu hitam untuk melawan. "Tidak benar informasi bahwa penceroboh bisa menghilang," tegasnya.
Namun, di lapangan, para tentara pun percaya mitos tersebut. Karena itu, sebagian besar tentara juga "membekali" diri dengan berbagai cara. Misalnya, salat Duha dan salat Hajat sebelum berangkat ke medan operasi.
Jawa Pos pernah melihat satu unit (sekitar 6 orang) tentara yang salat bersama-sama di ruang operasi Felda Sahabat sekitar pukul 10.00. "Kami ini melawan pengganas yang kejam. Jadi, doa itu wajib," ujar salah seorang di antara mereka seusai salat.
MENCARI sumber informasi alternatif di Lahad Datu bukan perkara mudah. Masyarakat Malaysia tidak sebebas rakyat Indonesia dalam mengomentari sebuah
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408