Percayalah, 3M Bisa Mengakhiri Pandemi COVID-19, Ini Penjelasannya

Percayalah, 3M Bisa Mengakhiri Pandemi COVID-19, Ini Penjelasannya
Ilustrasi warga mengenakan masker untuk mencegah penularan Covid-19. Foto: Ricardo/JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Bidang Perubahan Perilaku Satgas COVID-19 Sonny Harmadi mengatakan mematuhi 3M bisa mengakhiri pandemi dan sekaligus mendorong masyarakat hidup bersih dan sehat.

Protokol kesehatan 3M itu sendiri ialah memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun.

"Masih ada yang tidak percaya virus corona baru, sehingga tidak menjalankan protokol kesehatan. Padahal kalau total mematuhi 3M, pandemi bisa berakhir, dan dalam jangka panjang bisa mendorong masyarakat untuk hidup bersih dan sehat," ujar Sonny dalam talkshow virtual 'Sosialisasi Pesantren Daarul Quran: Iman, Aman, Imun' yang digelar Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Jakarta, Jumat (23/10).

Sonny mengatakan, 3M dapat menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia seperti yang terjadi di negara-negara Asia Timur, seperti Jepang dan Korea.

Dia menjelaskan protokol kesehatan 3M itu sudah berdasarkan pengalaman menghadapi wabah dan pandemi pada masa lalu, serta didasarkan riset dan kajian.

Pada negara yang masyarakatnya menggunakan masker secara ketat, dalam tiga minggu kasus positif COVID-19 turun drastis, tersisa 20-25 persen kasus hariannya.

Sonny juga mengatakan melakukan jaga jarak juga sudah diteliti secara ilmiah bermanfaat dalam mencegah penularan virus yang menyebar dari droplet dan aerosol.

"Contohnya orang berbicara akan menyebarkan aerosol sebetulnya. Jadi jaga jarak dua meter bisa membuat lebih aman," katanya.

Protokol kesehatan 3M udah berdasarkan pengalaman menghadapi wabah serta didasarkan riset.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News