Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd
Di AS, warga keturunan Afrika merupakan 14 persen dari populasi, dan sekitar 30 persen dari seluruh narapidana.
Penduduk asli Australia hanya 3 persen dari populasi namun mencapai 30 persen dari seluruh napi.
Persentase tahanan penduduk asli Australia empat kali lebih besar daripada tahanan kulit hitam di AS. Di kalangan tahanan berusia muda di Australia, 50 persen merupakan penduduk asli.
Ini perbandingan yang kasar saja namun bisa menggambarkan seperti apa sistem peradilan di Australia.
'Saya tak bisa bernafas'
Photo: David Dungay, seorang penduduk asli Australia, tewas dalam tahanan di penjara Long Bay pada bulan Desember 2015. (Supplied)
Salah satu kasus di Australia yang memiliki kemiripan dengan kasus George Floyd adalah tewasnya David Dungay dalam penjara di Sydney pada 2015.
Pria dari suku Dunghutti ini juga tewas ketika ditahan secara fisik oleh aparat. Ia pun berkali-kali sempat berucap, "Saya tak bisa bernapas."
Saya ingat protes yang disampaikan keluarga David Dungay di Sydney. Sekitar 50 orang turun ke jalan, tapi nyaris tidak ada media yang meliput.
Kesedihan mendalam yang dirasakan akibat kematian George Floyd di Amerika Serikat sudah sangat dipahami oleh masyarakat Aborigin di Australia
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan