Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd

Percayalah, Masyarakat Aborigin Australia Paham Betul Penderitaan George Floyd
Aksi demonstrasi saat Pertemuan G20 di Brisbane tahun 2014 memprotes kematian sejumlah warga Aborigin dalam tahanan. (ABC News: Giulio Saggin)

Aparat polisi yang diduga menembak Walker telah didakwa dengan tuduhan pembunuhan.

Sampai sekarang kasus ini belum juga di sidangkan, namun akan menjadi satu dari sedikit kasus kematian orang Aborigin yang dibawa ke pengadilan.

Setelah oknum aparat itu ditangkap, hanya ada beberapa peringatan dukacita bagi Walker.

Pengaruh selebriti

Amerika merupakan negeri para selebriti dengan pengaruh besar budaya pop dunia. Meskipun mungkin tidak merata, namun warga keturunan Afrika juga memiliki akses ke "corong internasional" ini.

External Link: Tweet @michelleobama And I’m exhausted by a heartbreak that never seems to stop. Right now it’s George, Breonna, and Ahmaud. Before that it was Eric, Sandra, and Michael. It just goes on, and on, and on.

 

Mulai dari Barack Obama, Beyonce, Michael Jordan, Kanye West, hingga Oprah Winfrey. Nama-nama besar semacam itu yang mengajarkan dunia betapa warga keturunan Afrika di sana patut disegani.

Sejak beberapa dekade, musik rap dan hip-hop telah menyuarakan tantangan yang dialami orang kulit hitam di Amerika. Mulai dari hak istimewa orang kulit putih, ketidakseimbangan kekuasaan, ketidakadilan, hingga sistem peradilan.

Dari Tupac dengan lirik lagunya, "Hampir tak bisa berjalan di kota tanpa dilecehkan dan digeledah polisi", hingga Kendrick Lamar dengan, "Kami benci po-po, ingin membunuh kami di jalan-jalan..."

Kesedihan mendalam yang dirasakan akibat kematian George Floyd di Amerika Serikat sudah sangat dipahami oleh masyarakat Aborigin di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News