Percayalah, Rakyat Jadi Susah kalau Indonesia Rusuh

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku prihatin melihat kondisi Indonesia saat ini. Pasalnya, setelah 71 tahun merdeka dan 19 tahun pasca-reformasi justru di antara elemen bangsa saling membenci.
Zulkifli mengatakan, Bung Karno sudah menjelaskan bahwa Pancasila pada prinsipnya merupakan gotong royong, kebersamaan, senasib sepenanggungan dan kasih sayang.
"Tapi, kenapa negara yang (dilandasi) kasih sayang dan cinta kasih itu sekarang ini saling menyakiti, saling mengumbar fitnah, saling mengumbar benci?” kata Zulkifli saat dialog bertema Merawat Kebinekaan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/6).
Zulkifli yang dalam kesempatan itu didampingi Sekjen MPR Ma'ruf Cahyono mengajak semua pihak menghentikan perbuatan yang saling membenci. Menurutnya, sudah semestinya semua elemen bangsa menjaga persatuan dan kesatuan.
"Percayalah kalau Indonesianya rusuh, ribut, tidak ada yang diuntungkan. Semua akan menjadi susah," tegasnya.
Lebih lanjut Zulkfli mengatakan, tanda-tanda lunturnya nilai-nilai luhur memang sudah sangat terlihat. Yang juga mengejutkan publik adalah penggerebekan pesta seks para gay.
Anehnya, ketika polisi hendak menegakkan hukum karena menggeledah pesta seks kaum penyuka sejenis itu justru dianggap melanggar hak asasi manusia (HAM).
Selain itu, belakangan ini juga marak kasus warga yang main hakim sendiri, persekusi dan penyerbuan bandara. "Tidak ada di dunia internasional bandara dimasuki orang yang bersenjata," katanya.(boy/jpnn)
Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Zulkifli Hasan mengaku prihatin melihat kondisi Indonesia saat ini. Pasalnya, setelah 71 tahun merdeka
Redaktur & Reporter : Boy
- Polisi Tangkap Pedagang Ayam Gelonggongan, Zulhas Membantah
- Prabowo Bentuk 70 Ribu Koperasi Desa, Anggarannya dari Sini
- Mendes Yandri: Insyaallah Swasembada Pangan Segera Terwujud Jika Ada Kolaborasi
- Wakil Ketua MPR Bicara Komitmen Prabowo Berantas Korupsi
- Bertemu Wiranto, Bamsoet Tegaskan Pentingnya Persatuan dan Kesatuan Bangsa
- Slamet Ariyadi DPR: Lemhanas Perlu Merevitalisasi Pembelajaran dan Pemahaman Ideologi Pancasila