Percayalah, Razia LGBT di Depok Hanya Akan Menimbulkan Masalah Baru?
Sebagai "mahluk sosial", ia mengecam bentuk razia yang ujungnya berpotensi mendiskreditkan kelompok LGBT.
Meskipun dari kacamata agama perilaku ini tidak bisa dibenarkan, menurut Arif, orientasi seksual adalah ranah privat dan pilihan masing-masing orang.
Ia juga meragukan kapasitas mereka yang nantinya akan melakukan razia.
"Siapa yang akan merazia? Polisi? Dinas Kota Depok? Siapa? Kepentingannya apa? Saya ragu mereka juga punya kapasitas [untuk membuat keadaan lebih baik]", imbuhnya.
Warga Depok lainnya, Sugiman Widodo, juga meminta Pemerintah Kota Depok agar lebih memberikan perhatian pada masalah yang lebih jelas dan nyata urgensinya daripada ke kelompok LGBT.
"Pendekatan Walikota Depok sangat religius tetapi tidak proporsional, sehingga mengabaikan masalah yang menurut saya lebih urgent dan menjadi masalah sehari-hari warga Depok, yaitu kemacetan dan sampah," katanya.
Wali Kota Depok, Jawa Barat, Mohammad Idris berencana untuk melakukan razia terhadap komunitas LGBT, tapi beberapa unsur masyarakat menganggap kebijakan ini berpotensi timbulkan masalah baru
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Unggul di 8 kecamatan Imam-Ririn Diprediksi Menang di Pilwalkot Depok
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan