Percayalah...Fundamental Ekonomi Kuat, nih Datanya
Tahun ini defisit transaksi berjalan mungkin lebih besar karena kenaikan impor bahan baku. Namun, Agus memproyeksikan defisit transaksi berjalan masih berada di bawah 2,7 persen.
Bukan hanya itu. Capaian inflasi tahun ini juga diprediksi bakal sesuai target yang mencapai 4 persen plus minus 1 persen. Dengan indikator-indikator yang menunjukkan perbaikan tersebut, sudah semestinya hal itu tidak menghalangi prospek ekonomi Indonesia yang lebih cerah ke depan. Karena itu, semestinya S&P dapat menaikkan rating Indonesia menjadi layak investasi.
”Brasil dan Tiongkok yang (rating-nya) downgrade. Kalau Indonesia bisa memperoleh upgrade (kenaikan rating), tentu suatu hal baik,” ujarnya. Data menunjukkan bahwa kini sudah ada dua lembaga rating internasional yang memberikan peringkat layak investasi. Yaitu, Moody’s Investors Service dan Fitch Rating. Bahkan, Januari lalu Moody’s mempertahankan peringkat kredit Indonesia, yaitu Baa3 dengan prospek stabil. Itu merupakan derajat (notch) terendah level investment grade yang sudah disematkan Moody’s sejak 18 Januari 2012.
Pada awal Januari 2012, Fitch memberikan peringkat BBB- dengan prospek stabil kepada Indonesia. Hal itu merupakan peringkat layak investasi pertama Indonesia dari Fitch dalam kurun 14 tahun terakhir. Namun, S&P hingga kini masih betah menaruh posisi Indonesia di bawah level layak investasi dengan peringkat BB+. (dee/c6/oki)
Fundamental Ekonomi Membaik
Kurs Rp 13.159/USD
IHSG 4.850,88
Inflasi 0,42 persen (ytd)
- Standard Chartered Indonesia Pimpin Sejumlah Diskusi Strategis di Inggris
- Pertemuan Hangat Menko Airlangga dan Sekjen OECD Mathias Cormann, Ini yang Dibahas
- Rakor Oplah di Sulsel, Plt Dirjen Hortikultura Tekankan Pentingnya Pergerakan Cepat
- PLN Indonesia Power Raih Platinum Rank di Ajang ASRRAT 2024
- Mantap! PNM Raih Penghargaan di Ajang Investor Daily ESG Appreciation Night
- Investasi Pertamina Dinilai Penting untuk Kembangkan Bisnis & Jamin Ketahanan Energi Nasional