Percepat Konektivitas, Pelindo IV Terbitkan Obligasi Rp 5 T
jpnn.com, JAKARTA - PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) IV segera menerbitkan obligasi dengan nilai Rp 5 triliun paling lambat Juni 2018 mendatang.
Dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk refinancing dan investasi pengembangan sejumlah pelabuhan dan peralatan bongkar muat.
Hal ini dilakukan sebagai upaya meningkatkan konektivitas laut.
Direktur Fasilitas & Peralatan Pelindo IV, Farid Padang mengatakan, dana obligasi akan diserap secara bertahap dan sesuai kebutuhan. Hal itu dilakukan agar perseroan tidak terbebani oleh bunga pinjaman.
"Saat ini proses persiapannya sedang berjalan, diharapkan Juni sudah bisa kami launching. Nantinya, tahap awal kami akan pakai Rp 3 Triliun, kalau itu sudah terpakai maksimal baru kami tarik lagi Rp 2 Triliun," kata Farid.
Pada tahap awal, Farid menjelaskan, dana sebanyak Rp 3 Triliun akan digunakan untuk kebutuhan refinancing sebesar Rp 1,8 Triliun dan sisanya Rp 1,2 Triliun akan dipakai Perseroan untuk belanja modal investasi. Rencana perseroan ini telah mendapatkan persetujuan dari Menteri BUMN Rini Soemarno.
Proyek-proyek yang bakal didanai lewat penerbitan obligasi ini adalah percepatan pembangunan Makassar New Port, pengembangan terminal petikemas di International Hub Port (IHP) Bitung, Kendari New Port, serta Pelabuhan Pantoloan (Palu).
Kemudian termasuk juga untuk menambah alat bongkar muat container crane (CC) dan rubbert tyred gantry (RTG) muat di sejumlah pelabuhan.
Dana hasil penerbitan obligasi bakal digunakan untuk refinancing dan investasi pengembangan sejumlah pelabuhan dan peralatan bongkar muat.
- Bea Cukai Perkuat Sinergi Dorong Kemajuan Ekonomi Lewat Peningkatan Ekspor
- Penggabungan BUMN Pelabuhan Demi Tingkatkan Konektivitas Maritim
- Tingkatkan Kinerja dengan Inovasi, BIMA Gandeng EII
- PT BIMA dan Pelindo IV Bersinergi Eratkan Kolaborasi Engineering Pelabuhan
- Erick Thohir Tugaskan Ady Sutrisno Jabat Direktur SDM Pelindo IV
- Lewat Direct Call dan Direct Export, Pelindo IV Mampu Tingkatkan Devisa Negara