Percepat Penataan Daerah, DPR Bahas RUU Papua Barat Daya di Tingkat II
jpnn.com, JAKARTA - Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang Pembentukan Provinsi Papua Barat Daya selesai dibahas di tingkat I.
Dalam rapat kerja Komisi II dengan Pimpinan DPD RI dan pemerintah di Gedung Nusantara pada Senin (12/9), sembilan fraksi menyetujui RUU ini untuk dibahas di tingkat II.
Kemudian, akan disahkan menjadi UU. Diharapkan beleid tersebut dapat mempercepat pemerataan pembangunan dan penataan di daerah itu.
Anggota Komisi II Endro Suswantoro Yahman sebagai juru bicara fraksi PDI Perjuangan mengatakan pihaknya memberi dukungan penuh atas penyusunan pembentukan provinsi baru tersebut.
Fraksinya menilai pemekaran wilayah di Papua dimaknai sebagai desain besar penataan daerah di tanah Papua untuk kepentingan strategis nasiona.
Tujuannya ialah mempercepat pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, dan kesejahteraan masyarakat, serta mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua.
Fraksi Golkar melalui juru bicara Arsyadjuliandi Rachman menyatakan pembentukan Provinsi Papua Barat Daya sangat strategis untuk dilakukan karena bisa mendorong agar wilayah tersebut bisa lebih maju, baik ekonomi, pendidikan, kesehatan, serta indeks pembangunan manusia yang makin baik.
Terlebih pengalaman empiris telah menunjukkan bahwa pemekaran wilayah bisa membawa perubahan yang signifikan terhadap kemajuan suatu wilayah.
DPR RI membahas RUU Papua Barat Daya di Tingkat II agar penataan daerah bisa dipercepat
- Terungkap saat RDP di Komisi III, Anak Bos Toko Roti Pernah Bilang Kebal Hukum
- Seleksi PPPK 2024 Tahap 3 Bisa Selamatkan Honorer TMS, Jangan Ada PHK Massal
- Dirut Bank Mandiri Raih Best Financial Leader di Ajang CNBC Indonesia Award 2024, Darmadi Durianto: Membanggakan
- Forkopi Dorong Pemerintah dan DPR Bisa Segera Bahas Revisi UU Perkoperasian
- Daftar UMP 2025 di 30 Provinsi, Papua Tertinggi Kedua Setelah Jakarta, Silakan Cek
- Quo Vadis Putusan MK Soal Kewenangan KPK Dalam Kasus Korupsi TNI: Babak Baru Keterbukaan & Kredibilitas Bidang Militer