Perceraian Pasangan Sesama Jenis Pertama di Australia


(ABC News: Charlotte Hamlyn)
Maria Loukas mengatakan, terjebak dalam pernikahan di mana dia tidak menginginkannya telah menyebabkan kliennya menderita banyak kecemasan.
"Baginya itu soal tidak bisa melanjutkan hidupnya," kata Loukas.
"Ini soal tidak bisa membereskan akhir dari sesuatu untuk bisa memulai sesuatu yang baru di tempat lain.”
"Dia tertahan dalam banyak hal,”
Pada bulan Agustus, Komite Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa menemukan bahwa ketidakmampuan pasangan untuk bercerai di Australia melanggar kewajiban hak asasi manusia internasional.
Tapi amandemen UU Pernikahan di Australia, yang baru saja lolos di Parlemen minggu lalu, bermakna bahwa penyatuan pasangan secara otomatis dikenali di negara asalnya, dan karenanya mereka berhak mengajukan tuntutan perceraian.
"Mereka tidak berbeda dengan pasangan suami istri lainnya dan akan ada tingkat pernikahan yang gagal," kata Farmer.
- Dunia Hari Ini: Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol Diturunkan dari Jabatannya
- Babak Baru Perang Dagang Dunia, Indonesia Jadi 'Sasaran Empuk'
- Dunia Hari Ini: Barang-barang dari Indonesia ke AS akan Dikenakan Tarif 32 Persen
- Warga Indonesia Rayakan Idulfitri di Perth, Ada Pawai Takbiran
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana