Percetakan Unas Banyak Masalah
Jumat, 30 September 2011 – 10:03 WIB
JAKARTA – Percetakan menjadi salah satu titik paling rawan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (Unas). Hampir setiap tahun ditemukan adanya masalah. Untuk itu, Badan Nasional Standarisasi Pendidikan (BSNP) meminta pemerintah untuk memperketat kriteria percetakan yang dapat mencetak naskah ujian.
Anggota BSNP Djemari Mardapi mengatakan, dalam lokakarya Unas beberapa waktu yang lalu disepakati beberapa rekomendasi. Salah satunya mengenai percetakan. Berdasarkan laporan dari sejumlah daerah, ditemukan beberapa pelanggaran misalnya, orang yang dapat keluar masuk percetakan tanpa izin.
”Kita buat pos yang lebih sinergi. Kita perbaiki kelemahan percetakan dan pengawasan. Percetakan kita buat ada kriteria yang memenuhi persyaratan, termasuk pengamanan. Yang lalu, orang-orang tidak boleh keluar masuk. Tapi kenyataannya masih. Kita tekankan lagi,” ungkapnya di Jakarta.
Dalam pertemuan selanjutnya, lanjut Djemari, beberapa pihak akan kembali dimintai pendapatnya, termasuk dari perguruan tinggi melalui Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI) dan dinas pendidikan daerah. ”Kalau bisa pengamanan betul-betul. Dinas memberikan masukan berapa jumlah peserta dan tempatnya dimana. Nanti tidak semua bisa masih selama proses berlangsung. Kita bangun perbaikan,” tambah mantan Ketua BSNP ini.
JAKARTA – Percetakan menjadi salah satu titik paling rawan terjadinya kecurangan dalam pelaksanaan ujian nasional (Unas). Hampir setiap tahun
BERITA TERKAIT
- Prof. Kemas Ridwan Jadi Dekan Baru FTUI, Ini Profil & Kiprahnya
- Populix Rilis Peringkat Program Magister di Indonesia, Panduan Memilih Kampus Terbaik
- Sistem Baru PPDB Tanpa Kata Zonasi, Masyarakat Bakal Senang
- Tak Ada Kata Zonasi Lagi dalam Sistem PPDB, Misterius
- Movieland Campus Siap Cetak SDM Terampil di Industri Perfilman
- Ratusan Lulusan Stikom Bandung Harus Mengulang Kuliah, Bey: Kami Mendukung