Percuma Banggar Bubar jika Tetap Transaksional
Kamis, 25 Agustus 2011 – 20:15 WIB
JAKARTA -- Koalisi Anti Mafia Anggaran, tidak mendorong pembubaran Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, koalisi mendesak proses pembahasan anggaran yang transparan.
"Sama saja bohong kalau kemudian Banggar dibubarkan, namun rapat-rapat pembahasan anggaran di komisi berlangsung tertutup, karena potensi penyelewenangan tanpa sadar tetap terpelihara," kata Direktur Advokasi dan Monitoring Pusat Studi dan Kebijakan Hukum, Ronald Rofiandri, di Jakarta, Kamis (25/8).
Ia mengatakan, pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian/Lembaga (RKA K/L) biasanya disampaikan secara tertulis kepada Banggar untuk disinkronisasi.
Kemudian, hasil dari rapat ini adalah detail anggaran sebagai hasil kompromi antara Komisi dengan beberapa kementerian. "Sehingga hasilnya lebih mudah untuk "sinkronisasi" dengan Banggar," katanya.
Baca Juga:
Pada dua proses tersebut, lanjut Ronald, biasanya ada dua modus transaksional. Pertama, tawaran mempercepat proses pengisian daftar isian pelaksanaan anggaran. Kedua, tambahan anggaran yang melebihi usul kementerian atau lembaga. "Jika keduanya masih muncul, katakanlah kemudian berpindah dari Banggar ke komisi karena Banggar dibubarkan, maka persoalan sebenarnya jadi tak tuntas juga. Sifatnya lebih kepada memindahkan dari Banggar ke komisi," katanya.
JAKARTA -- Koalisi Anti Mafia Anggaran, tidak mendorong pembubaran Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Namun, koalisi mendesak proses pembahasan
BERITA TERKAIT
- Jelang Pencoblosan, Rudy Mas'ud-Seno Aji Bakal Jadi Pemenang di Pilgub Kaltim
- Hadiri Simulasi KPU yang Ketiga di Tangsel, Ketua Bawaslu Berikan Sejumlah Catatan
- Tim Pemenangan Siapkan Kejutan di Kampanye Akbar Pramono-Rano
- Sukarelawan Bantu Ridwan Kamil Tanam Pohon di Sungai, Cegah Erosi dan Banjir
- Hasto Klaim Program Infrastruktur Risma-Gus Hans yang Dibutuhkan Warga Jatim
- Bersama Cagub NTT, Kaesang Doakan Korban Erupsi Gunung Lewotobi