Percuma Gerindra Merapat ke Jokowi, Kalau Tidak Dapat yang Basah

jpnn.com, JAKARTA - Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, Gerindra bergabung dengan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf dapat menjadi langkah yang positif. Asalkan, partai berlambang kepala garuda itu mendapat jatah kursi menteri yang strategis.
"Yaitu menteri yang basah atau menteri yamg bisa langsung menurunkan harga pokok," kata pemerhati politik, Pangi Syarwi Chaniago, Kamis (18/7).
Pangi menjelaskan, menteri 'basah' atau strategis itu misalnya menteri pertanian, menteri perdagangan dan menteri ESDM yang bisa menurunkan harga bahan pokok dan tarif listrik.
"Artinya, menteri tersebut punya kebijakan untuk menurunkan harga," ungkapnya saat dihubungi Kantor Berita RMOL.
BACA JUGA: Realistis Saja, Gerindra Dapat Dua Menteri, Satu Wantimpres
Menurut Pangi, kalau tidak mendapatkan pos kementerian yang strategis, Gerindra akan sulit mewarnai pemerintahan. Mereka pun tidak akan bisa menyelesaikan persoalan rakyat di bawah.
Kalau ini yang terjadi, Pangi menyarankan Gerindra sebaiknya berada di luar pemerintahan menjadi oposisi.
"Itu bisa menjadi malapetaka atau blunder bagi Gerindra ke depannya karena mengambil menteri yang tidak bisa berbuat apa-apa. Gerindra akan mempertaruhkan masa depannya di Pemilu 2024," tutupnya. (rmol/jpg)
Pengamat politik Pangi Syarwi Chaniago menilai, Gerindra bergabung dengan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf dapat menjadi langkah yang positif.
Redaktur & Reporter : Adil
- PSI Paling Dekat dengan Jokowi, Wajar Mengadopsi Partai Super Tbk
- PSI Adopsi Ide Partai Super Tbk Jokowi, Ini Kata Pakar soal Dampaknya
- Siap Bergabung, Bara JP Nilai Partai Super Tbk ala Jokowi Punya Potensi Besar
- Survei LPI, Boni Hargens: Jokowi Tepat Jadi 'Penasihat Agung' Presiden Prabowo
- PSI Perorangan Kendaraan Politik Anyar Jokowi? Pakar Bilang Begini
- Sebut Partai Perorangan Sudah Diadopsi, Jokowi Ingin Membesarkan PSI?