Perda Zonasi Pesisir Mendesak
Senin, 25 Maret 2013 – 03:49 WIB
MAKASSAR -- Penimbunan kawasan pesisir laut yang mengatasnamakan reklamasi, saat ini sedang menuai sorotan. Selain masalah perizinan, juga kekhawatiran pada dampak ekologis yang akan ditimbulkannya.
Guru besar Fakultas Hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar, Prof Dr Hambali Thalib mengungkapkan, saat ini, pro dan kontra masalah reklamasi pantai memang sedang mencuat. Hal itu menandakan perlunya semua pihak terkait untuk duduk bersama membahasnya.
"Bisa saja melakukan penimbunan tetapi harus memperhatikan semua aspek dan prinsip penataan daerah pesisir," ujar Hambali kepada FAJAR (JPNN Group), Minggu (24/3).
Masalah ini, kata dia, mempertontonkan kepada masyarakat seolah-olah saat ini terjadi saling lempar tanggung jawab mengenai penimbunan di pesisir Pantai Losari, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Di satu sisi investor menyebut yang ditimbun hanya penyimpanan material, di sisi lain pemkot mengatakan hanya untuk ruang terbuka hijau (RTH).
MAKASSAR -- Penimbunan kawasan pesisir laut yang mengatasnamakan reklamasi, saat ini sedang menuai sorotan. Selain masalah perizinan, juga kekhawatiran
BERITA TERKAIT
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak