Perdagangan Kacau Balau, Harga Minyak Dunia Naik Lagi

Menurutnya, saat ini tidak ada perlambatan permintaan global sehingga aksi jual apa pun akan dilihat sebagai peluang.
Badan Energi Internasional (IEA) memperkirakan permintaan akan meningkat lebih lanjut pada 2023, tumbuh lebih dari 2,0 persen ke rekor 101,6 juta barel per hari.
Optimisme bahwa permintaan minyak China akan pulih karena pelonggaran pembatasan Covid-19 juga mendukung harga.
Para analis mengatakan harga minyak dunia mendapatkan dorongan dari keputusan Washington yang menjatuhkan sanksi pada perusahaan China, Emirat, dan Iran yang membantu mengekspor petrokimia Iran.
Selain itu, produksi minyak Libya telah turun menjadi 100.000-150.000 barel per hari, sebagian kecil dari 1,2 juta barel per hari yang terlihat tahun lalu, dan para analis tetap khawatir bahwa negara itu dapat memiliki masalah berkelanjutan dalam pengiriman minyak di tengah kerusuhan.
Namun, harga tergelincir lebih dari 2,0 persen sesi sebelumnya setelah Federal Reserve AS menaikkan suku bunga utamanya sebesar 0,75 persen, kenaikan terbesar sejak 1994.
"Begitu Anda menaikkan suku bunga setinggi itu, dan juga Anda tahu itu akan terjadi bulan depan, banyak pelanggan ritel mengalami kesulitan berdagang begitu Anda mulai menaikkan biaya perdagangan mereka," kata direktur energi berjangka Mizuho Robert Yawger, di New York. (antara/jpnn)
Harga minyak dunia naik pada penutupan Kamis (Jumat pagi WIB) di tengah perdagangan yang kacau balau.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- JATMA Aswaja Tegaskan Komitmen Bangun Ekonomi Umat dan Cinta Tanah Air
- Proyeksi IMF, Indonesia Peringkat 7 PDB Terbesar Dunia pada 2025
- Catatan Utang Indonesia Terbaru, Sebegini Nilainya
- Secangkir Kopi Sambut Pengunjung di Pavindo, World Expo 2025
- Sekda Sumsel & Wamen Koperasi RI Resmikan Pembentukan Koperasi Merah Puti Ponpes Al Ittifaqiah
- Harga Emas Diprediksi Bisa Tembus USD 4.000 Per Troy