Perdagangan Manusia di Indonesia: Dari Pengantin Pesanan Sampai Dijual Suami
Kamis, 30 Juli 2020 – 21:12 WIB

Unjuk rasa di Kupang (NTT) menentang usaha perdagangan manusia di Indonesia yang masih terus berlangsung. (Foto: Yayasan Vivat Indonesia)
Dari temuannya terungkap jika motivasi pelaku dari kalangan orang terdekat tidak sepenuhnya uang atau ekonomi.
"Beberapa motivasi dan perspektif dari pelaku adalah [untuk] membantu korban, menjadi pahlawan dalam komunitas karena kebanggaan, misalnya orang tua menjual anak di Jawa Barat, bahkan karena desakan korban."
Menurut Yuniar, banyak juga mereka yang tidak sadar jika apa yang dilakukannya termasuk bentuk perdagangan manusia, seperti misalnya saat memfasilitasi orang yang hendak bekerja ke luar negeri atau membawa mereka ke industi seks.
"Kita juga harus mengatasi permasalahan pelaku atau orang-orang yang terlibat. Sehingga kita bisa menarik langkah pencegahan yang tepat," jelasnya
Masalah perdagangan manusia di Indonesia memburuk setiap tahunnya, apalagi di tengah situasi pandemi COVID-19
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dunia Hari Ini: Puluhan Tewas Setelah Kereta di Pakistan Dibajak
- Gang Royal Tambora Jakbar Jadi Lokasi Prostitusi, PSK Pada Kabur
- Dunia Hari Ini: Kecelakaan Bus di Afrika Selatan, 12 Orang Tewas
- Siklon Alfred 'Tak Separah yang dibayangkan', Warga Indonesia di Queensland Tetap Waspada
- Dunia Hari Ini: Mantan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Ditangkap di Bandara
- 'Selama Ini Ternyata Saya Dibohongi': Kerugian Konsumen dalam Dugaan Korupsi BBM