Perdamaian Ukraina Jadi Salah Satu Kunci Perbaikan Ekonomi Indonesia
jpnn.com, JAKARTA - Segara Research Institute membeberkan fakta penting terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Indonesia.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah Redjalam mengatakan bahwa perang tersebut telah membawa imbas bagi rumah tangga-rumah tangga di dunia, termasuk Indonesia.
Menurutnya, meski data pemerintah menyatakan pertumbuhan ekonomi pada 2022 lalu tercatat 5,3 persen dan dampak ekonomi akibat perang di Ukraina yang berjarak ribuan kilometer jauhnya.
Namun, ternyata banyak dampak yang dirasakan secara langsung oleh Indonesia, seperti mengganggu rantai pasokan, menaikkan harga energi dan komoditas pangan, serta mempengaruhi perdagangan dan investasi internasional.
Sebab, terganggunya bahan bakar akibat terganggunya rantai pasokan (supply chain).
“Hal itu sudah terlihat sejak awal-awal perang. Dan perang Rusia-Ukraina juga sudah berlangsung cukup lama”, ujar Piter.
Piter menegaskan bahwa hanya perdamaian yang adil dan berkelanjutan, yang dianggap mampu menggerakkan kembali pasar dan mengurangi ketidakpastian ekonomi dunia, termasuk di Indonesia.
“Sudah pasti, akan lebih baik kalau perang selesai dan perdamaian terjadi,” ujar Piter. Ia menambahkan,
Segara Research Institute membeberkan fakta penting terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Indonesia.
- Bea Cukai Berikan Izin Fasilitas Kawasan Berikat untuk Perusahaan Ini
- Bea Cukai Dorong Petumbuhan UMKM Lewat Asistensi dan Pembinaan
- Bea Cukai Lepas Ekspor Kacang Tunggak & Aneka Olahan Ikan ke Belanda
- Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Kacang Tunggak hingga Ikan ke Belanda, Sebegini Nilainya
- PT Akulaku Finance Indonesia Capai Kesepakatan Rp 600 Miliar dengan 3 Bank
- Hingga Kuartal III 2024, Pembiayaan Keuangan Berkelanjutan BSI Tembus Rp 62,5 Triliun