Perdamaian Ukraina Jadi Salah Satu Kunci Perbaikan Ekonomi Indonesia
“Jika perdamaian segera tercipta, Indonesia bisa berharap aliran modal internasional, rantai pasokan, dan sebagainya, bisa kembali membaik. Hal itu pasti akan sangat positif bagi perekonomian negara kita.
Bagi sebagian besar orang Indonesia, perang di Ukraina terasa sangat jauh. Namun, sebenarnya dampak ekonomi akibat perang itu jauh lebih dekat ke setiap rumah tangga di Indonesia.
Penghentian perang secara damai akan mengurangi ketidakpastian ekonomi di Indonesia, yang merupakan salah satu alasan mengapa Pemerintah Indonesia senantiasa perlu menyerukan perdamaian.
Gangguan Berkelanjutan
Piter menjelaskan bahwa invasi berskala penuh Rusia ke Ukraina memicu kejutan terhadap harga energi global yang tidak terlihat sejak 1970-an.
Sebagai pengekspor batu bara terbesar di dunia, Indonesia memperoleh pangsa pasar baru yang cukup besar di pasar luar negeri, menyusul pemberlakuan sanksi Uni Eropa terhadap ekspor energi Rusia.
Namun, perang pun telah membuat harga impor minyak dan gas naik hampir dua kali lipat. Efek lanjutannya adalah, harga BBM bersubsidi di Indonesia telah meningkat lebih dari 30 persen sejak perang dimulai.
"Bahan bakar sangat penting dalam kaitannya dengan produksi barang dan jasa, terutama di industri pangan," ungkap Piter.
Segara Research Institute membeberkan fakta penting terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Indonesia.
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi