Perdamaian Ukraina Jadi Salah Satu Kunci Perbaikan Ekonomi Indonesia
“Inisiatif Biji Gandum Laut Hitam” memang sempat memungkinkan beberapa ekspor penting dari pelabuhan Ukraina. Tetapi hanya perdamaian yang dapat mencegah ketidakstabilan yang berkelanjutan.
Indonesia juga membutuhkan Ukraina sebagai negara dengan sumber makanan sehat, seperti kacang-kacangan. Ukraina, di sisi lain pasar potensial untuk ekspor minyak kelapa sawit, kopi, teh, dan coklat dari Indonesia.
Direktur Departemen Kerjasama Internasional Kamar Dagang dan Industri Ukraina Anna Liubyma menyatakan bahwa meskipun Angkatan Laut Rusia melakukan blokade dan menyerang infrastruktur listrik, tetapi ekspor produk dan layanan teknologi dari Ukraina meningkat sebesar 13 persen pada 2022.
Selain itu, terdapat lebih dari 4.000 perusahaan teknologi di Ukraina yang dapat membantu mendukung pertumbuhan ekonomi teknologi dan digital Indonesia.
“Pemerintah Ukraina, berkomitmen untuk menjadikan Ukraina salah satu lingkungan yang paling ramah bisnis di dunia”, ujar Anna, yang pernah mengunjungi Indonesia bersama delegasi Ukraina pada Februari lalu.
Kondisi perpajakan yang menguntungkan pun akan memungkinkan meningkatnya ekspor teknologi dari Ukraina di tahun-tahun mendatang.
Pada Majelis Umum PBB, Februari lalu, Indonesia bersama 141 negara lainnya mendukung penarikan pasukan Rusia dari wilayah Ukraina dengan segera, lengkap dan tanpa syarat. Inilah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang abadi.(mcr10/jpnn)
Segara Research Institute membeberkan fakta penting terkait dampak perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian Indonesia.
Redaktur & Reporter : Elvi Robiatul
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Literasi Keuangan dan Bisnis DPUP 2024 Cegah dari Pinjol Ilegal dan Judol
- Buka Peluang Pasar UMKM ke Luar Negeri, Bea Cukai Tingkatkan Sinergi Antarinstansi
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi