Perdana, INSA Gelar Pameran Maritim Secara Virtual
jpnn.com, JAKARTA - Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) menggelar Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021, pada Kamis (28/10).
Pameran maritim yang diselenggarakan secara virtual ini merupakan kali pertama di Indonesia.
Acara bertema Digitalisasi, Teknologi dan Inovasi di Sektor Maritim ini bertujuan untuk mendapat gambaran dari pemerintah dan seluruh stakholder, mengenai kebijakan maupun upaya-upaya yang dilakukan dalam meningkatkan peran digitalisasi untuk penguatan ekonomi maritim, dan kondisi industri maritim di masa depan.
Ketua Umum INSA Carmelita Hartoto mengatakan, penyelenggaraan VEMI 2021 merupakan kolaborasi antara INSA dengan Asosiasi Badan Usaha Pelabuhan (ABUPI), dan Ikatan Perusahaan Industri Kapal Dan Lepas Pantai Indonesia (IPERINDO).
“Pameran ini unik karena dilakukan secara virtual dan mungkin ini pameran maritim pertama di Indonesia yang dilaksanakan secara virtual,” kata Carmelita.
Tumbuh kembangnya usaha transportasi laut, galangan kapal, dan pelabuhan akan berdampak positif terhadap industri dan jasa terkait lainnya.
Seperti badan klasifikasi, produsen alat teknologi dan informasi, produsen oil, produsen cat.
Di era revolusi Industri 4.0 atau era digitalisasi, dan implementasi ecosystem logistik nasional, industri maritim mau tidak mau harus siap menghadapinya dengan cara memanfaatkan teknologi informasi serta mengubah pola pikir dan cara kerja di sektor maritim.
Dewan Pengurus Pusat Indonesian National Shipowners’ Association (DPP INSA) menggelar Virtual Expo Maritime Indonesia (VEMI) 2021, pada Kamis (28/10).
- PIS Optimalisasi AI Sektor Maritim Demi Swasembada Energi
- Lewat PINISI Telkomsat Dukung Konektivitas Sektor Maritim Nasional
- Optimalisasi MCP untuk Kemajuan Sektor Maritim Nasional, BKI Gelar FGD
- Diplomasi Pertahanan dengan China Belum Mengurangi Ketegangan di Natuna
- Maritim Indonesia Rawan, Tantangan Berat Menanti Kepemimpinan Prabowo Subianto
- Kemenhub Gelar Sosialisasi Penerapan UNCLOS 1982