Perdana Kartawiyudha; Berprestasi ke Inggris berkat Piawai Menulis Naskah Film
Bikin Sekolah, Dua Tahun Tak Punya Kantor dan Ruang Kelas
Sabtu, 02 Oktober 2010 – 08:08 WIB

Perdana Kartawiyudha di kantor Serunya Scriptwriting, Jakarta. Foto: Nungki Kartikasari/JawaPos
Setelah dinobatkan sebagai pemenang IYCE di Indonesia, Pidi memang sedang bersiap-siap berangkat ke Inggris. Di sana, dia akan mengikuti kompetisi serupa yang diadakan antar perwakilan British Council di dunia. Acara itu akan dilaksanakan pada Minggu pertama Oktober mendatang. "Belum pasti tanggalnya. Tapi, yang pasti pada minggu pertama," ujarnya.
Bagi Pidi, butuh perjuangan tersendiri sebelum akhirnya mendapatkan penghargaan tersebut. Alumnus Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu memulai karir dari nol. "Banyak teman dan kenalan yang membuat saya semakin mantap mengawali karir di ibu kota," ceritanya.
Pria asal Sidoarjo itu mengaku, yang dia dapatkan saat ini tak lepas dari dukungan rekan sesama penulis naskah film di Jakarta. Sejak lulus kuliah pada 2007, Pidi bergabung dengan teman seprofesinya untuk mengembangkan hobi menulis naskah film. "Habis nulis cerita, terus dibuat film. Rasanya sangat menyenangkan. Apalagi kalau filmnya ternyata diminati banyak orang," papar sulung dua bersaudara tersebut.
Selanjutnya, Pidi pun memberanikan diri untuk mendirikan sekolah khusus penulisan naskah film di Jakarta. "Semakin banyak karya film yang hanya dibuat oleh para senior di insan perfilman Indonesia. Tapi, bagaimana dengan generasi mudanya?" ungkapnya.
Pada usia 26 tahun, Perdana Kartawiyudha sudah mampu mendirikan sebuah tempat pendidikan. Dia pun menjadi direkturnya. Pada 23 September lalu, dia
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu