Perdana Kartawiyudha; Berprestasi ke Inggris berkat Piawai Menulis Naskah Film
Bikin Sekolah, Dua Tahun Tak Punya Kantor dan Ruang Kelas
Sabtu, 02 Oktober 2010 – 08:08 WIB
"Melalui sekolah yang kami dirikan, kami ingin mencetak generasi muda yang andal dalam menulis naskah film," tegasnya.
Awal-awal mendirikan sekolah, Pidi masih belum punya gedung untuk kegiatan belajar. Meski demikian, dia sudah menyiapkan program pendidikan yang dibuat dengan sistem playgroup. "Kami semua berkumpul, lalu mendiskusikan soal film. Kadang ditetapkan dengan suatu tema tertentu untuk memfokuskan diskusi," jelasnya.
Karena tak punya gedung untuk belajar, kegiatan pengajaran dan pembimbingan siswa-siswanya dilakukan Pidi di kafe, warung, atau taman kota. "Pindah-pindah, bergantung janjian, enaknya di mana," ucap alumnus SMAN 3 Sidoarjo tersebut.
Setelah dua tahun berjalan dengan fasilitas yang terbatas, awal 2009, sekolah yang didirikan Pidi baru memiliki ruang kelas. Yakni, menyewa sebuah ruko di kawasan Senayan. Ruangan berukuran 25 meter persegi itu lantas disulap menjadi kelas sekaligus kantor dengan ukuran ruang kelas seluas 5 x 3 meter yang berisi kursi, meja, dan papan tulis. Sisanya, 5 x 2 meter, dimanfaatkan untuk kantor Serunya Scriptwriting.
Pada usia 26 tahun, Perdana Kartawiyudha sudah mampu mendirikan sebuah tempat pendidikan. Dia pun menjadi direkturnya. Pada 23 September lalu, dia
BERITA TERKAIT
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara