Perdana Menteri Australia Bela Keputusan Donasi Rp 4,44 Triliun

"Kami belum pernah mendengar tentang proses di mana penerima setengah miliar dolar uang pembayar pajak mendapatkannya dari Perdana Menteri dalam pertemuan rahasia tanpa pernah mereka meminta uang itu sebelumnya," kata Senator Whish-Wilson.

Marsden mengakui suntikan uang tunai tiba-tiba itu adalah kejutan.
"Tentu saja kami harus melakukan beberapa peningkatan," katanya.
Ia mengatakan, proses keputusan untuk memberikan uang kepada yayasan itu adalah pertanyaan bagi Pemerintah, tetapi menyangkal bahwa itu merupakan penggunaan dana publik yang buruk.
"Kami benar-benar menyadari ini adalah sejumlah besar dana publik yang telah dipercaya melalui kami untuk dimanfaatkan, tetapi juga untuk disalurkan dengan penuh tanggung jawab, "katanya.
"Jika kami gagal dalam akuntabilitas, transparansi, kami akan mengkajinya."
Yayasan ini didukung oleh perusahaan termasuk BHP, Shell dan Qantas serta perusahaan pertambangan batubara Rio Tinto dan Peabody Energy.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya