Perdana Menteri Australia yang Baru Akan Kunjungi Indonesia
Para pakar kebijakan luar negeri mengatakan, Perdana Menteri Malcolm Turnbull, memiliki peluang untuk "menata ulang" hubungan Australia dengan Indonesia ketika ia melakukan lawatan ke Jakarta, November ini.
PM Turnbull akan menjadi pemimpin Australia pertama yang mengunjungi Indonesia sejak eksekusi geng Bali Nine- Andrew Chan dan Myuran Sukumaran –dilakukan pada bulan April lalu.
"Saya pikir kunjungan ini akan cukup penting karena menandai penataan ulang setelah kepergian Tony Abbott dari jabatan Perdana Menteri," jelas Profesor Tim Lindsey, direktur pusat Hukum, Islam dan Masyarakat Indonesia di Universitas Melbourne.
Ia mengatakan, Tony Abbott "sangat tidak populer" di Indonesia setelah menghubungkan bantuan asing dengan eksekusi Bali Nine.
Para pakar mengatakan, ada potensi besar bahwa PM Turnbull bisa memperbaiki hubungan dagang Australia dengan Indonesia. (Foto: AAP, Dan Himbrechts)
Alex Oliver, direktur jajak pendapat di Institut Lowy untuk Kebijakan Internasional, mendukung analisis Profesor Tim.
"Masyarakat Indonesia tersinggung dengan cara Tony Abbott menangani krisis itu dan pernyataannya yang membandingkan bantuan Australia dengan eksekusi," terangnya.
Ia menambahkan, "Dengan perubahan kepemimpinan dan komentar soal PM Turnbull di sana, ini menunjukkan bahwa hubungan dua negara, kini, bisa ditata ulang dengan cukup mudah."
Para pakar kebijakan luar negeri mengatakan, Perdana Menteri Malcolm Turnbull, memiliki peluang untuk "menata ulang" hubungan Australia
- Australia Menyelidiki Gelombang Kapal Pencuri Ikan dari Indonesia
- Dunia Hari Ini: Amerika Serikat Mulai Mendeportasi Imigran Tak Berdokumen
- Ini Tanggapan Warga Indonesia di Amerika Setelah Pelantikan Presiden Trump
- Dunia Hari Ini: Donald Trump Sesumbar Telah Memulai Zaman Keemasan Amerika Serikat
- Keputusan Meta Berhenti Bekerja Sama Dengan Tim Pengecek Fakta Dianggap Berisiko
- Dunia Hari Ini: Sandera Israel dan Palestina Dibebaskan Setelah 15 Bulan Perang di Jalur Gaza