Perdana Menteri Ditangkap Atas Tuduhan Persekongkolan Impor Kokaina
Kepala DEA Anne Milgram mengatakan penangkapan itu harus menjadi pesan kuat bahwa siapa pun yang terlibat membawa obat-obatan berbahaya ke Amerika Serikat akan diadili, tidak peduli apa jabatan mereka.
DEA mengungkapkan bahwa investigasi sudah mulai berjalan sejak Oktober tahun lalu berdasarkan hasil pemantauan dan rekaman dari informan rahasia.
Menurut aduan badan AS itu, informan yang dimaksud mengaku sebagai anggota kartel yang berupaya mengirimkan ribuan kilogram kokaina Kolombia ke Pulau Tortola di Kepulauan Virgin Inggris.
Informan menyebut identitasnya itu saat melakukan serangkaian pertemuan dengan Fahie, Direktur Utama pelabuhan Kepulauan Virgin Inggris Oleanvine Maynard, dan putera Maynard, Kadeem Maynard.
"Fahie setuju mengizinkan sang sumber rahasia untuk menggunakan pelabuhan-pelabuhan yang ada untuk mengirimkan kokaina tersebut," menurut aduan DEA.
PM Fahie meminta pembayaran di muka sebesar USD 500 ribu sebagai imbalan.
Perdana Menteri itu juga meminta bantuan untuk membayar utang senilai USD 83 ribu (sekitar Rp 1,2 miliar) kepada seorang pria di Senegal, yang telah menyelesaikan beberapa masalah politik baginya, menurut aduan itu.
Fahie ditangkap di Miami setelah secara terpisah diperlihatkan kantung-kantung belanja barang bermerek dalam sebuah pesawat pribadi.
Perdana Menteri Kepulauan Virgin Inggris ditangkap atas tuduhan persekongkolan impor kokaina.
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer