Perdebatkan Kriteria Riedl

Perdebatkan Kriteria Riedl
Irfan Bachdim saat laga perdana LPI di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (8/1). Foto: Dok.JPPhoto
"TC jangka panjang sebenarnya kurang bagus untuk industri sepak bola," katanya. Oleh sebab itu, dia menyatakan bahwa TC jangka panjang bukan menjadi kebiasaan negara-negara yang maju dalam sepak bola. Selain itu, Timo juga menjelaskan bahwa pemain juga harus diberikan ajang penempaan mental yang baik. "Bermain di kompetisi merupakan cara yang lebih bagus untuk penempaan mental ketimbang sekedar pertandingan persahabatan," papar mantan pemain Persiba Balikpapan tersebut.

Kapten tim Persema Bima Sakti juga turut berkomentar soal kriteria Riedl di atas. Bima menceritakan pengalamannya yang pernah memperkuat timnas meski ketika itu belum dinaungi klub. Yakni ketika menjadi anak asuh Henk Wullems di ajang SEA Games 1997. "Saat itu, saya baru keluar dari klub Swedia, Helsingborgs IF dan belum bergabung dengan Pelita Jaya. Tapi saya bisa memperkuat timnas," tutur Bima.

Pemain kelahiran Balikpapan itu juga mengaku kurang sepakat dengan program TC jangka panjang. Menurutnya, hal itu akan berpengaruh terhadap prestasi klub yang dinaungi pemain timnas. Dia baru sepakat jika TC jangka panjang itu hanya berlaku untuk para pemain pelapis. "Kalau pemain junior ok, tapi kalau pemain senior tidak," jelasnya," paparnya. (uan)
Berita Selanjutnya:
Hasil Belajar Dari Kesalahan

SURABAYA - Kans para pemain Liga Primer Indonesia (LPI) memperkuat timnas seolah menipis jika menilik ungkapan pelatih timnas Alfred Riedl. Pelatih


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News