Peredaran Obat di Indonesia Lewati Ambang Batas
Jumat, 27 Januari 2012 – 16:08 WIB

Peredaran Obat di Indonesia Lewati Ambang Batas
JAKARTA - Peredaran obat di Indonesia ternyata sudah melewati ambang batas normal. Tercatat, sebanyak 15 ribu jenis obat beredar di pasaran. Ironisnya sebagian besar didominasi obat yang tidak bermanfaat. Mengenai penetapan harga obat-obatan yang masih dalam perlindungan paten, menurut dia bersifat sentralistis. Dalam artian ditentukan principal, contohnya Pfizer. Sedangkan distributor untuk merek Norvask dan Tensivask, yakni Anugerah Argon Medica, tidak punya kewenangan untuk menetapkan harga.
"Di luar negeri 3000-4000 obat yang beredar dan itu sudah cukup untuk mengatasi segala jenis penyakit. Di Indonesia malah 15 ribu, angka yang sangat besar," kata Ketua Lembaga Kajian Kesehatan dan Pembangunan (LKKP) Amir Hamzah Pane kepada wartawan di Jakarta, Jumat (27/1).
Baca Juga:
Jika pemerintah tidak mengubah sistem yang ada, Amir memprediksikan, akan bertambah lagi jumlahnya sehingga menyulitkan pengawasan. "Sistem harus secepatnya diperbaiki, misalnya melalui pembatasan jenis obat yang tidak bermanfaat," ucapnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Peredaran obat di Indonesia ternyata sudah melewati ambang batas normal. Tercatat, sebanyak 15 ribu jenis obat beredar di pasaran. Ironisnya
BERITA TERKAIT
- Tekan Peredaran Rokok Ilegal, Ini 2 Program yang Gencar Dilakukan Bea Cukai Malang
- Begini Penjelasan Bea Cukai soal Denda Pelanggaran Kepabeanan, Mohon Disimak!
- Bantu Mitra Pengemudi dan Merchant, Grab Menghadirkan Solusi Berbasis AgenticAI
- Bea Cukai Gencarkan Operasi Rokok Ilegal di Labuan Bajo dan Kediri, Ini Hasilnya
- IJMI Sebut Pekerja Sawit Indonesia Rawan Dieksploitasi
- KAI Logistik Optimalisasi Layanan Pra-Purna Angkutan BBM/BBK