Peredaran Obat Palsu di Indonesia Masih Rendah
Minggu, 06 November 2011 – 11:45 WIB
Lebih lanjut dikatakan, dalam survei juga diperoleh perkiraan, pada tingkat harga berapa konsumen masih tetap membeli barang asli atau beralih ke barang palsu. Untuk produk pestisida, farmasi, dan kosmetika, konsumen akan membeli produk asli berapapun harganya.
"Jika harga perangkat lunak asli 2,67 kali lipat lebih mahal dibandingkan harga palsu atau bajakannya, konsumen masih tetap membeli yang asli. Kalau harganya di atas itu, konsumen akan beralih ke produk palsu atau bajakan," terangnya. (esy/jpnn)
JAKARTA--Peredaran obat palsu di Indonesia masih rendah dibanding produk lainnya. Sebut saja minuman, oli, rokok, pakaian, software, dan barang dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional
- Berdikari Berkomitmen Beri Harga Terjangkau untuk Daging Ayam hingga Kerbau
- Demi Perbaikan Hukum, Presiden Prabowo Disarankan Mencopot Jenderal Listyo