Perekaman e-KTP di Bandung Sudah Capai 85 Persen
jpnn.com - SUMUR BANDUNG - Terhitung tanggal 30 September lalu, rekam data kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP di Kota Bandung sudah mencapai 86 persen.
Atas prestasi itu, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung mengklaim, capaian tersebut secara perangkaan merupakan irisan dari total 151.330 wajib rekam data e- KTP.
"Terkait data warga Bandung, yang masih belum terekam akan terus kita selesaikan," kata Sekertaris Disdukcapil Kota Bandung, Uum Sumiati, di ruang kerjanya, belum lama ini.
Dia menjelaskan, Disdukcapil Kota Bandung terus melakukan koordinasi bersama kewilayahan guna mengejar sisa warga kota yang belum menyelesaikan perekaman data pribadi. Pihaknya, ingin mengetahui kendala sebenarnya.
"Kita ingin tahu, kira-kira ada kendala apa dilapangan sehingga, masih ada warga yang belum merekamkan data dirinya. Apakah sudah meninggal, pindah atau tidak menghiraukan. Ini yang sedang dikoordinasikan," ucap dia.
Melihat referensi itu, Uum mengimbau, agar warga Kota Bandung yang belum melakukan rekam data e-KTP menyelesaikan kewajibannya. Sebab, e-KTP menjadi administrasi awal untuk keperluan administrasi dalam bentuk pelayanan dokumen lainnya.
"Kalau tak miliki identitas diri, nanti dalam mengurus dokumen lain tidak akan dilayani," kata Uum.
Dalam optimalisasi pelayanan publik, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Bandung menambah nomor antrian via Short Message Service.
SUMUR BANDUNG - Terhitung tanggal 30 September lalu, rekam data kartu tanda penduduk (KTP) elektronik atau e-KTP di Kota Bandung sudah mencapai 86
- Pemkot Pekanbaru Mengalami Kendala Pindahkan 277 Pengungsi Rohingya
- Pj Bupati Mimika Perintahkan Perbaikan Fasilitas RS Waa Banti Tembagapura
- Bupati Mimika Jelaskan Terkait Demo Aliansi Pemuda Amungme soal Perekrutan CPNS
- Pembongkaran Pasar Tumpah Bogor Dibatalkan, Warga Ancam Bongkar Sendiri
- Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi Dapat Bantuan 500 Kg Ikan Segar
- Muhammad Musa'ad Tegaskan ASN Pelayan Masyarakat, Bukan Bos yang Minta Dilayani