Perekonomian Digoyang Virus Corona, Pemerintah Langsung Guyur Subsidi untuk Masyarakat
jpnn.com, JAKARTA - Pemerintah mengeluarkan paket kebijakan ekonomi untuk menstimulasi kelesuan ekonomi dunia pasca-mewabahnya virus Corona.
Kebijakan ekonomi itu mencakup subsidi di sektor konsumsi rumah tangga, uang muka serta kredit pemilikan rumah (KPR) hingga pariwisata.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, kebijakan ini menggunakan instrumen fiskal bersama dengan instrumen moneter dengan penurunan suku bunga dan langkah-langkah relaksasi likuiditas.
Hal ini dilakukan agar rangka instrumen fiskal bisa mendukung konsumsi, investasi, dan pariwisata.
"Untuk investasi, 15,2 juta kelompok penerima manfaat dari Kartu Sembako akan mendapat tambahan uang dalam bentuk tunjangan kartu sembako sebesar Rp 50 ribu. Naik 30 persen dari Rp 150 ribu jadi Rp 200 ribu per kelompok penerima manfaat," kata Sri Mulyani setelah rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo di Kantor Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
Subsidi ini, menurut Sri Mulyani, akan dilakukan sejak Maret hingga enam bulan ke depan dengan menggunakan anggaran Rp 4,56 triliun.
"Kami harap ini akan dorong konsumsi rumah tangga dan multiplier-nya terhadap perekonomian," tambah dia.
Kedua, kata dia, pemerintah juga menyuntik anggaran sebesar Rp 1,5 triliun untuk menyubsidi uang muka dan KPR.
Pemerintah memberikan tambahan uang subsidi dalam bentuk tunjangan kartu sembako pada masyarakat.
- Penjelasan Sri Mulyani soal Sumber Pembiayaan Program 3 Juta Rumah, Ternyata
- Bu Sri Mulyani Bertitah, Tenaga Honorer Tidak Akan Terkena PHK
- Gita Wirjawan dan Sri Mulyani Bicara Menjaga Stabilitas Fiskal RI di Tengah Ketidakpastian Global
- Komisi IV Tunda Pembahasan Efisiensi Anggaran Bareng Mitra, Ini Masalahnya
- Coretax Bikin Masyarakat Resah, ORI Minta DJP Segera Beri Solusi
- Sri Mulyani Bilang Kondisi Ini Membuat Banyak Negara Lain Iri