Perekonomian Global Melambat, Penguatan UMKM Melalui E-Commerce Mutlak Dilakukan
jpnn.com, JAKARTA - Kontribusi sektor Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) terhadap PDB (Produk Domestik Bruto) Indonesia cukup signifikan, yakni lebih 60%.
Ini jadi bukti kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia lumayan besar.
Namun, ketika virus corona benar-benar memukul sektor perdagangan yang mengakibatkan melambatnya perekonomian global seperti saat ini, penguatan UMKM mutlak dilakukan.
Salah satu kategori UMKM yakni pelaku industri rumahan dan warung, keduanya memiliki karakteristik berbeda beda.
Karena itu, menurut Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, strategi mengembangkannya juga berbeda. Juga, perlu e-commerce yang mengerti dan mendukung pelaku UMKM di daerah.
Perlu sinergi semua pihak jangan sampai UMKM yang digadang gadang jadi “pahlawan” ekonomi nasional sebatas jargon.
Para pelaku e-commerce perlu memberi dukungan dengan melihat permasalahannya lebih dalam, dan memahami karakteristiknya.
"Salah satunya, memberi dukungan teknologi agar usaha warung UMKM di daerah dapat lebih berkontribusi terhadap ekonomi," kata Direktur Eksekutif ICT Institute Heru Sutadi, Senin (9/3).
Virus corona dipastikan akan menurunkan pertumbuhan ekonomi, sehingga mutlak dilakukan penguatan terhadap sektor UMKM.
- OJK: Hadirnya PP 47/2024 Berdampak Positif Bagi Keberlangsungan UMKM ke Depan
- Peruri dan BPR Percepat Layanan Keuangan Digital bagi UMKM
- Sebanyak 90 Ribu Pengunjung Hadiri SIAL Interfood 2024
- Ini Cara Bea Cukai Dorong UMKM Naik Kelas di Pasuruan, Tanjungpinang, dan Jambi
- Pengusaha Kecil Pasti Girang, Kementerian UMKM Bakal Sebar Kartu Usaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM