Perekonomian Membaik, Kredit Properti Naik
jpnn.com, JAKARTA - Pertumbuhan kredit properti tahun ini diyakini semakin membaik seiring adanya perbaikan ekonomi.
Salah satunya karena meningkatnya harga komoditas seperti batu bara dan CPO (minyak kelapa sawit) pada tahun ini.
Pada Januari-November 2017 lalu, kredit properti mencapai 10,28 persen.
Angka pertumbuhan itu jauh lebih tinggi daripada pertumbuhan kredit industri perbankan yang hanya mencapai 7,24 persen dalam periode yang sama.
”Pengaruh harga komoditas itu sangat tinggi ke kredit properti. Di Kalimantan, misalnya, kemarin yang terdampak. Saat harga batu bara turun, NPL atau kredit macet di sana tumbuh cukup tinggi waktu itu,” kata Deputi Direktur Departemen Kebijakan Makroprudensial Bank Indonesia (BI) Sri Noerhidajati dalam Property Outlook 2018 di Jakarta, Rabu (17/1).
Direktur Neraca Pengeluaran BPS Puji Agus Kurniawan menilai tahun politik tidak akan berdampak negatif pada sektor properti.
Beberapa faktor, menurut Puji, dapat memberikan pengaruh positif pada pertumbuhan industri properti. Antara lain, suku bunga yang semakin rendah.
Sekadar informasi, suku bunga acuan BI saat ini sekitar 4,25 persen.
Pertumbuhan kredit properti tahun ini diyakini semakin membaik seiring adanya perbaikan ekonomi.
- Ini Pemenang PropertyGuru Asia Property Awards Grand Final ke-19
- Berdampak Positif, Pemerintah Bakal Perpanjang Insentif PPN DTP bagi Sektor Properti
- Rumah123 & Pertamina Patra Niaga Berkolaborasi, Perluas Akses Properti Komersial bagi Pelaku Usaha
- Pinhome: Infrastruktur Pacu Pertumbuhan Pasar Properti di Daerah
- Modernland Realty Optimistis Pasar Properti 2025 Bakal Tumbuh Positif
- Pemerintah Klaim Qatar dan UEA, Bakal Berinvestasi di Indonesia