Perekonomian Nasional Diproyeksikan Tetap Terjaga pada 2025

Perekonomian Nasional Diproyeksikan Tetap Terjaga pada 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, Senin (13/1). Foto: dok Kemenko Perekonomian

jpnn.com, JAKARTA - Perkembangan perekonomian nasional ke depan masih dipengaruhi sejumlah faktor dari dinamika global.

Berbagai risiko berupa volatilitas harga komoditas yang masih tinggi, meningkatnya suku bunga, kendala rantai pasok global, hingga kerentanan ketahanan pangan dan energi akibat perubahan iklim.

Hal itu diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam acara Business Competitiveness Outlook 2025, Senin (13/1).

Lebih lanjut, Airlangga menyebut kondisi tersebut mendorong prospek ekonomi global diproyeksikan hanya tumbuh pada kisaran 3,2 persen pada 2024 dan 2025.

Meski demikian, perekonomian nasional masih mencerminkan ketahanan dan daya saing dengan tetap tumbuh pada tingkat yang solid sebesar 4,95 persen (yoy) pada triwulan III-2024, dimana lebih tinggi dibandingkan beberapa negara lain, seperti Thailand dan Korea Selatan.

Sejumlah indikator sektor riil, diantaranya PMI Manufaktur juga tetap ekspansif di level 51,2, dengan permintaan domestik yang kuat, serta optimisme konsumen yang stabil tercermin dari IKK yang terus optimis dan Indeks Penjualan Riil yang tumbuh positif.

”Ekonomi Indonesia pada 2025, mudah-mudahan kita juga bisa mempertahankan sekitar 5,2 persen. Tahun lalu ini kita membuat beberapa program menjelang Natal seperti Nasional Hari Belanja Online atau Harbolnas, Belanja di Indonesia Aja (BINA), program diskon, dan program stabilisasi harga pangan,” ungkap Airlangga.

Berbagai program akhir tahun yang digalakkan Pemerintah tersebut mampu mencapai target yang impresif mulai dari transaksi Harbolnas mencapai Rp 31,2 triliun atau meningkat sebesar 21,4 persen dari 2023, transaksi BINA mencapai Rp25,4 triliun atau meningkat 15,5 persen dari 2023, serta tansaksi EPIC Sale mencapai Rp 14,9 triliun atau meningkat 14,9 persen dari 2023.

Perkembangan perekonomian nasional ke depan masih dipengaruhi sejumlah faktor dari dinamika global.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News