Perekonomian Tumbuh Solid 5 Persen Meski Hadapi Tantangan Geopolitik
jpnn.com - JAKARTA - Pemerintah mengantisipasi dampak geopolitik di Timur Tengah terhadap Indonesia, terutama mengemukanya konflik Iran-Israel dalam beberapa hari terakhir.
Langkah antisipasi dibahas dalam rapat terbatas Presiden Joko Widodo bersama jajarannya di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (16/4).
Seusai rapat Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memaparkan sejumlah hal yang dibahas dalam rapat tersebut.
Antara lain pandangan pemerintah Indonesia terhadap pentingnya deeskalasi dan menjaga kestabilan regional untuk mengurangi dampak ekonomi global.
“Dari sisi perekonomian, tentu kami melihat terjadi lonjakan harga minyak akibat serangan Israel ke Kedutaan Iran di Damaskus dan juga terhadap retaliasi yang dilakukan oleh Iran,” ujar Menko Perekonomian.
Sementara dari segi ekonomi, Airlangga mengatakan Laut Merah dan Selat Hormuz menjadi sangat penting.
"Terutama karena Selat Hormuz itu 33 ribu kapal minyak dan Laut Merah itu sekitar 27 ribu dan peningkatan freight cost itu menjadi salah satu hal yang harus dimitigasi,” ucapnya.
Menko juga menekankan perekonomian Indonesia tetap menunjukkan pertumbuhan yang solid sebesar 5 persen, meski menghadapi tantangan geopolitik.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan perekonomian Indonesia tumbuh solid lima persen meski menghadapi tantangan geopolitik.
- Malam-Malam Prabowo Rapat Mendadak, Minta Update Bencana Erupsi Gunung Lewotobi
- Jokowi Seharusnya Tidak Memanfaatkan Prabowo Demi Kepentingan Politik Pribadi
- Prabowo dan Jokowi Bertemu di Surakarta, Lalu Makan ke Angkringan
- Gubernur Lemhannas: Nilai-Nilai Kebangsaan Sebagai Upaya Antisipasi Tantangan Geopolitik
- Akbar Yanuar
- Mengintip Spesifikasi Mobil Maung Garuda yang Ditumpangi Prabowo dan Jokowi, Sangar