Peremajaan Busway Dianggap Gagal

Peremajaan Busway Dianggap Gagal
Peremajaan Busway Dianggap Gagal
PEREMAJAAN bus Transjakarta di koridor 1 dan 8 gagal. Pihak DAMRI selaku pemenang lelang pengadaan 66 bus dengan nilai sebesar Rp 230 miliar di dua koridor tersebut, tak mampu menyediakan armada yang dijanjikan tepat pada waktunya.

Seharusnya, akhir Februari 2012, bus tersebut sudah tersedia dan langsung dioperasikan, namun kenyataan di lapangan, hingga batas waktu yang dijanjikam tak ada satu unit bus pun yang terlihat. Tak pelak, panitia lelang Badan Layanan Umum (BLU) Transjakarta sebagai penanggung jawab harus berurusan dengan pihak Kejaksaan Tinggi untuk dimintai penjelasan.

Anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta yang membidangi transportasi, Dwi Rianta Soerbakti, mengaku sangat kecewa saat mendengar laporan gagalnya peremajaan armada di dua koridor itu. Terlebih, peremajaan itu sudah molor hampir dua tahun. Karena berdasar peraturan yang ada, peremajaan armada harusnya sudah dilakukan pada 2010 silam, namun gagal karena ketidak tersediaan bus.

"Kali ini peremajaan kembali gagal, karena pemenang lelang ternyata tak mampu menyediakan bus seperti yang mereka janjikan. Bahkan, panitia lelang BLU harus berurusan dengan kejaksaan, ini sangat memprihatinkan," kata Rianta kepada INDOPOS, Minggu (26/2).

PEREMAJAAN bus Transjakarta di koridor 1 dan 8 gagal. Pihak DAMRI selaku pemenang lelang pengadaan 66 bus dengan nilai sebesar Rp 230 miliar di dua

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News