Peremajaan Busway Dianggap Gagal
Senin, 27 Februari 2012 – 00:50 WIB
Menurut politisi Partai Damai Sejahtera (PDS) ini, gagalnya peremajaan busway sama artinya dengan gagalnya penyediaan layanan busway yang aman dan nyaman kepada masyarakat. Akibatnya, ancaman kecelakaan seperti busway terbakar atau busway tabrakan senantiasa membayangi para penumpang dan juga pengguna jalan lainya.
"Apalagi, berdasar data yang ada armada busway di dua koridor itu tingkat kecelakaannya cukup tinggi. Bahkan beberapa waktu lalu ada satu bus yang terbakar hingga tak bisa diperbaiki lagi," ujarnya.
Rianta mendesak, Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, mengevaluasi kinerja BLU Transjakarta. Sebab, tanpa perbaikan kinerja BLU yang merupakan regulator dari pengoperasian busway, pelayanan kepada masyarakat pun tak akan pernah bisa ditingkatkan.
"Kegagalan peremajaan ini harus diusut tuntas. Sehingga yang bertindak teledor bisa dikenai sanksi agar di kemudian hari tidak terulang lagi," tegasnya.
PEREMAJAAN bus Transjakarta di koridor 1 dan 8 gagal. Pihak DAMRI selaku pemenang lelang pengadaan 66 bus dengan nilai sebesar Rp 230 miliar di dua
BERITA TERKAIT
- Gerakan Guna Ulang Jakarta, Edukasi Mengurangi Pemakaian Plastik Sekali Pakai
- Fasilitas Makin Lengkap, Triboon Hub Tambah 2 Resto Baru di Jakarta
- Durasi Pemadaman Lampu Program Earth Hour Terlalu Singkat
- Di Tengah Sosialisasi Tupoksi kepada Warga, MKD DPR RI Singgung Pelat Nomor Khusus
- Tjahjo Kumolo Meninggal Dunia, Warga Bekasi Diminta Kibarkan Bendera Setengah Tiang
- Anies Bangun Kampung Gembira Gembrong dengan Dana Rp 7,8 Miliar dari Infak Salat Id di JIS