Perempuan Aborijin Tolak Pembuangan Limbah Nuklir di Australia Selatan

Pengiriman pertama limbah nuklir Australia yang akan dikembalikan dari pengolahan ulang di Perancis, kini, telah meninggalkan pelabuhan Perancis, dan akan tiba di pantai Australia pada akhir tahun.
Kembalinya 25 ton limbah nuklir memberi tekanan baru pada Pemerintah Australia untuk menemukan lokasi sebagai tempat pembuangan limbah permanen.
Pengiriman itu berjalan hanya sehari setelah sejumlah perempuan Aborijin senior berkumpul di Adelaide untuk menandai perjuangan mereka melawan tempat pembuangan yang sempat diusulkan di Australia Selatan pada 1990-an.
Emily Austin (tengah) dari Coober Pedy dengan anggota komunitas lainnya yang berkampanye melawan tempat pembuangan limbah nuklir di Australia Selatan.
Para perempuan itu mengatakan, mereka akan melawan setiap langkah baru untuk menempatkan limbah di tanah mereka.
Australia telah mengirimkan limbah nuklir ke Perancis, Inggris dan Amerika Serikat untuk diproses.
Bahan bakar yang terpakai dikirim ke Perancis dalam empat pengiriman pada tahun 1990-an dan awal 2000-an.
Ketika pengiriman limbah dari Perancis tiba, ia akan disimpan sementara di fasilitas nuklir Lucas Heights, Sydney selatan.
Pengiriman pertama limbah nuklir Australia yang akan dikembalikan dari pengolahan ulang di Perancis, kini, telah meninggalkan pelabuhan Perancis,
- 'Nangis Senangis-nangisnya': Pengalaman Bernyanyi di Depan Paus Fransiskus
- Perjalanan Jorge Mario Bergoglio Menjadi Paus Fransiskus
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia