Perempuan Aborijin Tolak Pembuangan Limbah Nuklir di Australia Selatan
Pengiriman pertama limbah nuklir Australia yang akan dikembalikan dari pengolahan ulang di Perancis, kini, telah meninggalkan pelabuhan Perancis, dan akan tiba di pantai Australia pada akhir tahun.
Kembalinya 25 ton limbah nuklir memberi tekanan baru pada Pemerintah Australia untuk menemukan lokasi sebagai tempat pembuangan limbah permanen.
Pengiriman itu berjalan hanya sehari setelah sejumlah perempuan Aborijin senior berkumpul di Adelaide untuk menandai perjuangan mereka melawan tempat pembuangan yang sempat diusulkan di Australia Selatan pada 1990-an.
Emily Austin (tengah) dari Coober Pedy dengan anggota komunitas lainnya yang berkampanye melawan tempat pembuangan limbah nuklir di Australia Selatan.
Para perempuan itu mengatakan, mereka akan melawan setiap langkah baru untuk menempatkan limbah di tanah mereka.
Australia telah mengirimkan limbah nuklir ke Perancis, Inggris dan Amerika Serikat untuk diproses.
Bahan bakar yang terpakai dikirim ke Perancis dalam empat pengiriman pada tahun 1990-an dan awal 2000-an.
Ketika pengiriman limbah dari Perancis tiba, ia akan disimpan sementara di fasilitas nuklir Lucas Heights, Sydney selatan.
Pengiriman pertama limbah nuklir Australia yang akan dikembalikan dari pengolahan ulang di Perancis, kini, telah meninggalkan pelabuhan Perancis,
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat