Perempuan Asal Indonesia Dituduh Berkali-kali Lakukan Penipuan di Australia

Lembaga pengawas Scamwatch di Australia mengeluarkan data terbaru soal kasus penipuan, termasuk pencurian informasi pribadi yang tahun ini meningkat 55 persen dibandingkan tahun lalu.
Dalam data tersebut terdapat 3.900 laporan penipuan menggunakan kata "coronavirus" dengan kerugian melebihi AU$3,1 juta sejak pandemi COVID-19.
Data tahunan Scamwatch, yang juga bagian dari Komisi Kompetisi dan Konsumer Australia (ACCC), akhir Juni lalu juga menunjukkan penipuan telah menargetkan komunits migran di Australia.
Tindakan penipuan diduga telah terjadi di kalangan komunitas warga Indonesia di Australia, seperti yang disebutkan di salah satu kelompok Facebook komunitas Indonesia di Perth.
"PENGUMUMAN. Buat semua yang pernah bermasalah dengan PUTRY THORNHILL buat pengiriman uang or hal lain tolong lapor ke saya. Anda tidak sendiri," tulis seorang anggota di grup Facebook tersebut.
"Ada grupnya yang pernah ditipu oleh Putry."
Nama akun yang disebutkan dalam unggahan tersebut, yakni Putry Thornhill sudah tidak dapat ditemukan lagi akunnya di Facebook, namun sejumlah orang yang berbicara kepada ABC Indonesia mengatakan ia berdomisili di negara bagian New South Wales.
Kepada ABC Indonesia, penulis yang tidak ingin namanya disebutkan mengatakan alasan ia membuat unggahan itu karena ingin membantu temannya yang mengatakan uangnya sempat tidak dikembalikan oleh Putry.
Lembaga pengawas Scamwatch di Australia mengeluarkan data terbaru soal kasus penipuan, termasuk pencurian informasi pribadi yang tahun ini meningkat 55 persen dibandingkan tahun lalu
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia