Perempuan Asal Indonesia Dituduh Berkali-kali Lakukan Penipuan di Australia

Namun penulis mengatakan setelah unggahan ini muncul, uang tersebut akhirnya dikembalikan oleh pihak yang disebutkan.
Di kolom komentar, terlihat beberapa balasan dari anggota yang menyertakan 'screenshot' dugaan percakapan mereka dengan pemegang akun Facebook bernama Putry melalui Facebook Messenger, mulai dari tawaran berbisnis hingga jasa pengiriman uang ke Indonesia tanpa biaya.

Membeli tas yang "lumayan murah dari biasanya"
Sementara itu, ABC Indonesia juga menemukan kelompok lain di Facebook yang mengaku sebagai korban dari Putry atau mewakili beberapa pihak yang dengan keluhan yang sama.
Salah satu anggota kelompok berisi 24 orang tersebut adalah Olivia Ginardi, seorang warga Australia di Sydney yang mengaku ditipu oleh Putry melalui akun Instagram "bisnis"-nya.
"Dia memiliki sebuah toko online di Instagram bernama 'Shop Addict' dengan 'username' addict_lux. Dan dia mengklaim menjual tas mewah di sana," kata Olivia kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Setelah melihat akun tersebut, Olivia mengaku jika harga tas yang ditawarkan "lumayan murah" dibandingkan produk tas pada umumnya dan ia sempat bertanya apakah barang tersebut asli dan ada bukti pembeliannya.
"Dia mengirimkan banyak foto dan saya pikir mereka semua asli. Akhirnya, saya mengirim uang tanggal 21 Juli. Dia mengatakan barangnya akan tiba dalam waktu 3-5 hari kerja."
Lembaga pengawas Scamwatch di Australia mengeluarkan data terbaru soal kasus penipuan, termasuk pencurian informasi pribadi yang tahun ini meningkat 55 persen dibandingkan tahun lalu
- Daya Beli Melemah, Jumlah Pemudik Menurun
- Dunia Hari Ini: Mobil Tesla Jadi Target Pengerusakan di Mana-Mana
- Perusahaan Travel Dilaporkan ke Polda Metro Jaya atas Dugaan Penipuan
- Kabar Australia: Pihak Oposisi Ingin Mengurangi Jumlah Migrasi
- Dunia Hari Ini: Unjuk Rasa di Turki Berlanjut, Jurnalis BBC Dideportasi
- Fuji Laporkan Mantan Rekan Kerja ke Polisi