Perempuan Asal Indonesia Dituduh Berkali-kali Lakukan Penipuan di Australia
Hingga Juli 2020, Scamwatch telah mencatat 1.415 laporan dari kategori ini, dengan total kerugian sebesar AU$757,802 (Rp8 milyar).
Menurut data yang ada, modus penipuan terbesar adalah melalui internet sebesar 30,7 persen, melibatkan korban perempuan, yaitu sebanyak 60,4 persen.
Penipuan belanja online termasuk salah satu yang paling banyak terjadi, di tengah meningkatnya jumlah penipuan di pandemi COVID-19.
Photo: Subaedah Davis sempat dituduh menipu beberapa orang karena identitasnya digunakan tanpa sepengetahuannya. (Supplied)
Identitas dipakai untuk menipu
Laporan dengan nama pelaku Putry juga datang dari Subaedah Davis, warga asal Indonesia di Newcastle, New South Wales, yang mengatakan identitasnya sempat digunakan untuk menipu orang lain.
Sebelumnya Subaedah mengatakan sempat meminjamkan uang kepada Putry yang pada waktu itu mengaku ingin membeli tas.
Akhirnya, Subaedah mengatakan mengirim uang ke rekening seseorang yang tidak ia kenal dengan asumsi penerima tersebut adalah penjual tas yang dimaksudkan Putry.
Kepada ABC, Ia mengatakan uang tersebut akhirnya dikembalikan oleh Putry, namun, beberapa hari setelahnya, Subaedah menerima telepon dari seseorang yang awalnya berpura-pura ingin melamar pekerjaan di perusahaannya.
Lembaga pengawas Scamwatch di Australia mengeluarkan data terbaru soal kasus penipuan, termasuk pencurian informasi pribadi yang tahun ini meningkat 55 persen dibandingkan tahun lalu
- Dunia Hari Ini: Kelompok Sunni dan Syiah di Pakistan Sepakat Gencatan Senjata
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan