Perempuan Asal Kalimantan Ikut 'Kontes Kecantikan' di Australia
Ia menikah muda di usia 21 tahun yang saat itu baru setahun tinggal di Australia, setelah mendapat beasiswa belajar bahasa Inggris di negara bagian Queensland.
"Suami saya yang pertama adalah peminum, suka mengontrol, dan saya tidak boleh keluar beraktivitas," ujar perempuan berusia 35 tahun tersebut.
Tapi Yulia merasa kekerasan fisik dalam keluarga, seperti memukul adalah hal yang biasa, seperti yang pernah ia lihat dan alami saat masih kecil.
Karenanya, ia menganggap kekerasan fisik yang dilakukan oleh suami pertamanya sebagai "hal yang biasa."
Ia juga mengaku jika pada awalnya ia tidak berani melapor. Bukan hanya karena tidak tahu siapa-siapa, tapi juga tidak tahu harus melapor kemana.
Tapi dengan keberaniannya ia pernah melapor ke pihak kepolisian dan memutuskan mengakhiri pernikahannya.
Kemudian Yulia pindah ke kota Perth dan kembali menjalin hubungan dengan pria Australia. Menurut pengakuannya, ia kembali menjadi korban KDRT dalam hubungan yang bertahan lima tahun tersebut.
"Seperti perempuan Asia yang menikah dengan pria Australia lainnya, kita tidak memiliki kekuatan, karena pria-pria ini merasa kita tidak punya apa-apa dan tak ada siapa-siapa, jadi mereka pikir, 'pasti akan kembali ke saya'."
- Dunia Hari Ini: Belgia Memberikan Perlindungan Hak Bagi Pekerja Seks
- Dunia Hari Ini: Mantan Menhan Israel Tuduh Negaranya Ingin Bersihkan Etnis Palestina
- Krisis yang Terabaikan, Kasus Keracunan Metanol di Indonesia Tertinggi se-Dunia
- Dunia Hari Ini: Israel dan Hizbullah Saling Tuduh Melanggar Kesepakatan Gencatan Senjata
- Pilkada 2024 Diwarnai Dinasti Politik yang Meningkat dengan Partisipasi Warga yang Rendah
- Ada Sejumlah Alasan Indonesia Menaikkan PPN, tetapi Apakah Sudah Tepat?