Perempuan Australia di Industri Video Game Eropa

"Saya bangga bahwa saya bagus dalam hal ini."
Di Eropa, Rebecca pernah bekerja untuk WeirdBeard di Belanda - studio di belakang nama Tricky Towers — dan sekarang bekerja di Inggris untuk TT Games sebagai programmer mesin membuat mekanika mesin.
"Saya menghabiskan seharian kemarin untuk mengetahui dengan pasti mengapa sehelai lalang bergoyang diterpa angin, dari yang seharusnya terjadi. Mungkin terlihat konyol, namun ini akan bisa menjadi jawaban bila ada hal yang aneh dari game yang kami buat."
Mendorong lebih banyak perempuan terlibat
Bagi Siobhan dan saudara laki-laki dan perempuan, semuanya tertarik dengan permainan video ketika beranjak dewasa, namun tidak langsung memutuskan untuk mau bekerja di industri ini.
"Di saat kecintaan saya dengan teknologi meningkat, saya … baru menyadari bahwa permainan video ini menggabungkan berbagai aspek budaya yang saya minati — bercerita, emosi dan permainan dalam satu paket." katanya.
Dia pindah ke Inggris di usia 18 tahun, dan bekerja sebagai produser di sebuah studio game yang sudah terkenal sebelum mendirikan Media Molecule.
Game pertama yang dibuatnya LittleBigPlanet sangat terkenal dan sukses di pasaran, dan produk kedua Tearaway juga mendapat banyak puian.

Supplied: ACMI
Dua perempuan asal Australia, Siobhan Reddy dan Rebecca Fernandez, kini meniti karirnya dalam industri video game dunia.
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya