Perempuan Australia Ubah Baju Bekas Jadi Bahan Marmer

"Semua bahan plastik ini bisa dimanfaatkan lagi di Australia," katanya.
Setiap tahunnya ada 67 juta ton sampah yang dibuang di seluruh dunia dan sekarang masalah pembuangan sampah sudah menjadi krisis.
"Sudah terlalu lama kita semua berpiikir bahwa kita bisa menggunakan sesuatu dan kemudian membuangnya." kata Profesor Sahajwalla.
Tahun 2020, Australia mulai mengambil langkah serius menangani dampak dari krisis sampah dengan pelarangan ekspor sampah yang belum diproses.
Profesor Sahajwalla mengatakan sudah waktunya mencari cara baru untuk menggunakan kembali sampah-sampah yang kita hasilkan.
"Kita tidak bisa lagi beranggapan dapat mengumpulkan sampah kita dan mengirim ke luar negeri dan kemudian menjadi masalah bagi orang lain untuk menyelesaikannya," katanya.
"Pendeknya, kita harus mengambil tanggung jawab untuk mengatasi masalah sampah kita sendiri."
Pandangan Profesor Sahajwalla selalu ke depan dengan pemikiran inovatifnya sudah mengarah ke pembuatan "keramik hijau ramah lingkungan" - produk yang diperkirakan akan mengubah wajah manufaktur dan bagaimana kita mengisi kebutuhan rumah tangga.
Veena Sahajwalla selalu melihat dengan seksama apa yang ada dalam kotak sampah di rumahnya, setiap kali dia akan ke kantor
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan
- Asyik, Seluruh Perempuan Gratis Naik Transjakarta-MRT pada Hari Kartini
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia