Perempuan Australia Ubah Baju Bekas Jadi Bahan Marmer

"Penemuannnya belum pernah terpikirkan sebelumnya.'
Sejak itu Profesor Sahajwalla terus mengembangkan pemikiran untuk mendaur apa saja yang mungkin dilakukan.
"Kita harus berpikiran berani dan jauh ke depan," katanya.
Menurut laporan lembaga ilmu pengetahuan Australia CSIRO di bulan Januari, Australia bisa menambah sekitar Rp 10 triliun ke dalam angka GDP tahunan dengan memfokuskan diri pada pendauran ulang lebih banyak lagi bahan yang ada.
Dibesarkan di India dan sejak muda sudah berpikir soal daur ulang
Profesor Sahajwalla dibesarkan di Mumbai, India, di mana banyak warga di sana tidak mampu membeli barang baru.
"Tidak ada barang yang disia-siakan, semua memiliki potensi, semua bisa digunakan lagi," katanya.
Sejak kecil kemanapun dia pergi, Profesor Sahajwalla melihat bagaimana warga mendaur ulang apa yang bisa mereka lakukan.
"Saya melihat orang memperbaiki sepatu yang rusak, atau orang membawa gerobak mengangkut televisi, atau memanggul barang-barang berat di pundak atau kepala mereka."
Veena Sahajwalla selalu melihat dengan seksama apa yang ada dalam kotak sampah di rumahnya, setiap kali dia akan ke kantor
- Hari Kartini, Pramono Gratiskan Pengurusan SIM untuk ASN dan Wartawan Perempuan
- Hari Ini Pemprov DKI Gratiskan Tarif Transjakarta Khusus Untuk Perempuan
- KPPI 2025 Siap Digelar, PENEMU Dorong Perempuan Ambil Peran Strategis
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Keren! Rumah Tamadun Ubah Limbah Jadi Lapangan Kerja Bagi Perempuan dan Warga Binaan