Perempuan Bercadar Penodong Paspampres Anggota HTI, BNPT Sebut Ada Trend Baru

jpnn.com, JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk menghimpun data terkait adanya keterkaitan dengan jaringan terorisme.
Hal itu dilakukan menyusul insiden penodongan senjata terhadap Paspampres oleh perempuan bercadar di depan Istana Merdeka pada Selasa (25/10) pagi.
Ditektur Pencegahan Pencegahan BNPT R Ahmad Nurwakhid mengatakan penelusuran sementara yang dilakukan bahwa perempuan bernama Siti Elina itu merupakan anggota Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI yang telah dibubarkan pemerintah.
Siti disebut kerap mengunggah propaganda khilafah melalui akun pribadinya di media sosial.
“Pendalaman terhadap profil dan motif pelaku terus dilakukan untuk mendapatkan informasi yang akurat adanya keterkaitan dengan aktor-aktor yang lain,” kata Nurwakhid dalam keterangannya, Rabu (26/10).
Nurwakhid menyebut insiden teror yang melibatkan perempuan di Indonesia bukan peristiwa baru.
Pasalnya, kata dia, peristiwa itu mengingatkan pada ancaman bom di Istana Negara yang digagalkan oleh aparat penegak hukum, 2016.
Sosok itu ialah Dian Yuli Novi, aalah satu calon pengantin yang ingin melakukan aksi di Istana.
BNPT menyebut perempuan bercadar yang hendak merobos Istana Negara pada Selasa kemarin merupakan anggota Hizbut Tahrir Indonesia atau HTI
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- BNPT Sebut FKPT Jadi Garda Depan Pencegahan Terorisme di Daerah
- Tim Deradikalisasi BNPT Berkomitmen Layani Warga Binaan Terorisme Secara Humanis
- Ray Rangkuti Nilai Hasan Nasbi Layak Dicopot dari Jabatan PCO
- Sarankan Tempo Masak Kepala Babi, Hasan Nasbi: Si Peneror Harus Dikecilkan
- Koalisi Sebut Hasan Nasbi Ibarat Kepala Kantor Tetapi Tak Ada Isi Kepala